Ini Nyata! Setelah Memvonis, Hakim Beri Uang ke Siswa yang Mencuri untuk Sekolah

Setelah membacakan dakwaan, hakim tersebut menarik nafas dalam-dalam lalu mengetok palu menghukum seorang siswa SMP yang ketahuan mencuri untuk membayar biaya sekolah yang sudah menunggak.

Usai mengetok palu, hakim itu lalu menutup sidang. Tapi setelah itu, sang Hakim memanggil remaja itu maju ke depannya. Hakim itu lalu membuka dompet dan mengeluarkan uang dari dalam tas nya.

"Jangan mencuri lagi Nak," ujarnya sembari memberi uang sebesar 800 ribu ke siswa SMP tersebut. "Belilah keperluan sekolahmu," tambahnya



Ibu hakim tersebut lalu tersenyum dan terburu-buru meninggalkan ruang sidang meninggalkan si anak yang hanya bisa menangis memandangi uang di tangannya. Panitera Pengganti (PP) yang juga ada di ruangan itu hanya bisa melongo.

"Ah, itu cerita lama. Saya sudah lupa," kata bu hakim yang meminta identitasnya ditutup rapat-rapat saat berbincang dengan detikcom, Rabu (30/3/2016).

Saat mengadilinya, sang hakim tetaplah hakim yang bertugas menegakkan hukum dan undang-undang. Tapi usai vonis dibacakan dan sidang ditutup, ia kembali menjadi seorang ibu yang tidak tega melihat siswa SMP itu harus mencuri demi memenuhi kebutuhan sekolahnya. Hukum harus ditegakkan, tapi keadilan harus hadir dalam hukum tersebut.

"Ah, sudah jangan diekspose yang kayak gitu," ujarnya malu-malu.

Banyak alasan orang mencuri, baik karena murni niat jahat, untuk pekerjaan atau memang benar-benar kepepet. Kisah nyata di atas mengingatkan pada novel sejarah Prancis "Les  Misérables" karya Victor Hugo.

Dalam novel bersetting abad ke-18 itu diceritakan seorang gembel Jean Valjean yang mencuri roti untuk anak-anaknya karena kelaparan. Valjen dijerat dengan pasal pencurian di malam hari di rumah kosong. Valjean lalu dihukum penjara yang cukup lama yaitu 19 tahun.

"Saya tidak merasa itu luar biasa," ucap sang hakim merendah. (detik)