Kejadiannya hari selasa minggu lalu, korbannya adalah mertua saya sendiri. Sore itu mertua cuma berdua saja di rumah, kemudian ada tamu yang datang mengaku perwakilan dari PT. Unilever, tamunya dua orang, pria dan wanita.
Pendek kata, mertua saya kemudian ditanyain produk apa yang dipakai sehari-hari misalnya untuk gosok gigi menggunakan produk merk apa. Lalu mereka membuat semacam kuis, yang hadiahnya adalah TV flat 29 inchi yang barangnya mereka bawa dalam keadaan terbungkus rapi.
Nah, mama mertua saya kemudian menjawab soal kuis tersebut, dan jawabannya benar. Nah disinilah letak penipuannya. Si pria mengatakan untuk mendapatkan TV tersebut, mertua saya wajib membayar pajak terlebih dahulu yang jumlahnya Rp. 700.000.
Saat itu ayah mertua saya tidak punya uang cash, sampai harus ke ATM dulu untuk gesek uang tunai. Lalu setelah uang Rp.700.000 sudah berpindah tangan, kedua orang ini minta foto bareng dengan mertua saya, katanya sebagai bukti di kantornya dan akan dimuat di koran Kompas edisi besok.
Karena foto yang diambil mereka kurang bagus hasilnya, mama mertua saya minta difoto ulang menggunakan Hp pribadi dia.
Nah uang sudah di tangan penipu itu, sementara TV masih di ruang tamu. Si tamu laki-laki bilang mau tes TV nya dan minta disiapkan kabel yang panjang. Ayah mertua saya masuk rumah buat nyiapin kabel, sementara si penipu perempuan bilang haus dan minta diambilkan air putih. Jadi mama mertua juga masuk ke dapur, ninggalin dua penipu ini di ruang tamu.
Pas mama dan papa balik lagi ke ruang tamu, dua orang itu sudah hilang. Ditunggu gak datang-datang akhirnya papa mertua berinisiatif membuka kresek dos yang katanya isinya adalah TV 29 inch.
Mertua gak punya pikiran apa-apa, tapi pas bungkusan itu dibuka, isinya ternyata bukan TV, tapi... KOMPOR sodara-sodara. Sebuah kompor gas merk AIRLUX yang harganya tentu tidak sampai Rp. 700.000.
Saya sengaja sharing cerita ini ke Facebook supaya teman-teman bisa lebih berhati-hati kalau ada orang yang nawarin modus macam ini. Penipu sekarang makin tak tahu diri dan semakin berani, door to door.
Hati-hati buat yang ninggalin orang tuanya sendirian di rumah. Buat yang kenal dengan foto di atas, bisa hubungi saya atau laporin polisi.
Sumber
.